Pembangunan Gua Maria Kaliori dimulai pada tanggal 15 Agustus 1989 dengan ditandai Peletakan Batu Pertama oleh Uskup Purwokerto Mgr. P. S. Hardjasoemarta MSC. Suatu peristiwa bersejarah bagi Gua Maria Kaliori dimulai pada tanggal 10 Oktober 1989, dimana di dalam Misa Agung di Yogyakarta, Bapa Suci Yohanes Paulus II berkenan memberkati Patung Bunda Maria dan menandatangani Prasasti Gua Maria Kaliori, selanjutnya pada tanggal 8 Desember 1989 Gua Maria Kaliori diberkati dan diresmikan penggunaannya.
Semenjak itu pembangunan tempat ziarah umat Katolik tersebut berlanjut terus. Berbagai fasilitas, seperti : Kapel Ratu Surga, Jalan Salib, Taman Rosario Hidup, Pendopo bagi para peziarah, dan yang terakhir dibangun adalah Rumah Retret Maria Immaculata, dengan kapasitas 150 orang sekarang sudah tersedia bagi peziarah sehingga Gua Maria Kaliori menjadi salah satu tempat ziarah yang terlengkap di Indonesia.
Dalam rangka pengembangan lokasi tempat ziarah ini, maka Keuskupan Purwokerto menyerahkan pengelolaan Gua Maria Kaliori kepada Konggregasi Oblat Maria Immaculata (OMI) yang memiliki kharisma di dalam pengelolaan Gua Maria di berbagai negara di dunia.
Gua Maria Kaliori – Tempat Ziarah Bagi Umat Katolik Terlengkap Di Indonesia, Banyumas – Jawa Tengah, Gua Maria Kaliori. Gua ini merupakan tempat untuk berziarah bagi umat Katolik yang banyak diserbu jamaat pada waktu-waktu tertentu. Tempat ini berada di Desa Kaliori Kecamatan Kalibagor Kabupaten, Jawa Tengah. Lokasinya berada sekitar 20 km dari kota Purwokerto dan masuk ke dalam keuskupan Purwokerto. Kalau kita menilik sejarah, sebenarnya pembangunan dari Gua Maria Kaliori ini dimulai sejak 15 Agustus tahun 1989 yang ditandai dengan adanya peletakan batu pertama oleh Uskup Purwokerto Mgr. P. S Hardjasoemarta MSc.
Selanjutnya, pada tanggal 10 Oktober 1989, terjadilah peristiwa bersejarah dimana dalam acara Misa Agung di Yogyakarta, Bapa Suci Yohanes Paulus II mau memberkati Patung Bunda Maria. Ini menandakan dimulainya prasasti dari Gua Maria Kaliori yang kemudian dilanjutkan pada tanggal 8 Desember 1989, untuk bisa diresmikan bagi masyarakat luas.
Sejak saat itu, proses pembangunan tempat ziarah untuk umat Katolik yang ada di wilayah Banyumas ini pun terus dikembangkan sehingga dapat memberi kenyamanan bagi para pengunjung yang datang kesana. Fasilitas itu berupa Jalan Salib, Kapel Ratu Surga, pendopo yang disediakan untuk peziarah, Taman Rosario, dan juga Rumah Retret Maria Immaculata yang dapat menampung 150 orang.
Bisa dikatakan kalau Gua Maria Kaliori yang ada di Banyumas ini sebagai satu tempat ziarah paling lengkap di Indonesia. Dan untuk lebih memberikan kebebasan dan ke-profesionalan dalam hal pengelolaan, Keuskupan Purwokerto kemudian menyerahkan Gua Maria Kaliori pada Konggragasi OMI atau Konggregasi Oblat Maria Immaculata.
Gua Maria Kaliori ini sebenarnya dibangun diatas sebuah bukit kecil. Dulunya, tempat itu begitu tandus, gersang dan kering sehingga sungkan untuk berkunjung kesana. Tapi kini, tempat tersebut telah disulap menjadi bukit yang hijau sehingga bisa menyegarkan mata para jamaat yang berkunjung kesana. Pemandangan alam yang ditawarkan di kawasan gua pun sangat menakjubkan dan tentu saja dapat membuat para pengunjung merasa betah. Luas kawasan dari Gua Maria Kaliori ini sekitar 5,6 hektar yang tentu saja dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas untuk berdoa.
Kalau anda tertarik untuk berkunjung ke Gua Maria Kaliori, ada beberapa jalur yang dapat anda lalui. Pertama dari arah Purwokerto. Kalau anda berkendara dari arah kota Purwokerto, anda akan melewati Sokaraja. Dari sana, anda dapat berbelok ke arah kanan untuk dapat sampai ke Kaliori. Setelah itu, anda dapat berbelok ke kiri dengan melewati daerah perbukitan agar anda dapat tiba di Gua Maria Kaliori. Sedangkan bagi anda yang datang dari arah Yogyakarta, anda harus melewati Kebumen dan Buntu.
Dari Buntu, anda dapat berbelok ke arah kanan menuju ke kota Banyumas. Sebelum tiba di Sokaraja, anda akan sampai ke Kaliori. Selanjutnya, anda ikuti saja petunjuk jalan untuk bisa sampai ke Gua Maria Kaliori. Papan penunjuk jalannya cukup banyak. Jadi, anda tidak usah takut tersesat. Selain itu, anda jangan ragu untuk bertanya kepada penduduk lokal yang anda temui di jalan. Mereka pasti akan bersedia menunjukan arah menuju ke Gua Maria Kaliori.
Setelah sampai, anda dapat memarkirkan kendaraan anda. Disana, anda dapat beristirahat sejenak di sebuah pendopo dengan ukuran cukup besar. Jadi, anda bisa ‘ngadem’ setelah melakukan perjalanan menuju ke tempat ziarah ini. Setelah selesai beristirahat, anda dapat berkeliling sebentar sebelum masuk ke dalam gua. Disebelah kanan pendopo, anda akan mendapati area pemakaman. Disana, batu nisan yang dibuat cukup besar.
Bentuknya pun bermacam-macam, seperti setengah lingkaran, atap yang mirip gereja, dan masih banyak lagi lainnya. Bentuk yang dipasang disana cukup unik dan menarik karena ada patung-patung malaikat untuk memperindah pemakaman. Ada lagi hal unik yang dapat anda temui dalam nisan-nisan tersebut. misalnya, tidak hanya nama orang meninggal yang tertulis disana, tetapi juga nama keluarga dan juga kalimat-kalimat yang dinukil dari al-kitab.
Setelah puas menyaksikan area pemakaman, anda dapat berkeliling lagi. Tepat di ujung anak tangga, berdiri patung Bunda Maria dengan nuansa warna putih yang tengah merentangkan kedua tangan. Menurut sebagain orang, ini merupakan simbol bahwa Bunda Maria akan menerima roh orang yang telah meninggal. Selain itu, pada pintu gerbang terdapat juga patung Yesus yang tengah merentangkan kedua tangan yang mengisyaratkan kalau Yesus akan menerima siapapun orang yang datang kepada-Nya.
Setelah mengitari semua kawasan disana, anda dapat mendaki untuk dapat sampai ke Gua Maria. Disana, anda akan mendapati tempat yang sengaja dibangun untuk menjual cinderamata atau barang-barang rohani yang bermanfaat bagi para pengunjung. Terdapat pula patung Pieta dengan ukuran yang lumayan besar.
Patung Pieta itu sendiri menceritakan kepada kita tentang derita Bunda Maria ketika menerima Putranya Yesus Kristus saat meninggal dan diturunkan dari kayu salib. Ia pun kemudian memangkunya. Dan yang lebih membuat patung Pieta ini memiliki nilai sejarah adalah karena patung ini telah diberkati oleh Mgr Leopoldo Gireli, yaitu seorang Dubes Vatikan di Indonesia pada 21 September 2008.
Di areal Gua Maria Kaliori ini juga dibangun Gereja bernama Gereja Ratu Surga Kaliori untuk melayani misa kudus hari Minggu pada jam 09.00 WIB. Dalam gereja sendiri memiliki nuansa berwarna putih dan terlihat begitu sederhana. Disana hanya ada beberapa baris untuk para jamaat, tempat duduk yang terbuat dari kayu untuk misdinar dan pastor, altar, dan juga pernak-pernik lain yang terlihat begitu sederhana. Sedangkan di luar gereja terdapat halaman cukup luas yang dipenuhi oleh pohon-pohon besar untuk memberikan rasa sejuk dan nyaman bagi para pengunjung serta dinding batu yang unik.
Nah, kalau anda tertarik untuk berziarah ke Gua Maria Kaliori, datang saja ke Banyumas. Tempatnya begitu asri dan rindang sehingga dapat menyejukan hati dan pikiran saat anda datang kesana. Selamat berkunjung.
GLORYDUO TOUR 081328113366
Instagram : @jogjapediaapp
@yogyakartawisata
@yogyakartawisata
GLORYDUO TOUR TRAVEL JOGJA YOGYAKARTA
WA 081328113366
Download Aplikasi JOGJAPEDIA di Android Google Play Store
Klik JOGJAPEDIA